Good News From Aceh

12 Oktober, International Sanger Day Lahir di Aceh

sanger day aceh

Sanger adalah sajian minuman kopi khas Aceh yang komposisinya terdiri dari campuran kopi dan susu kental manis. Takaran lazimnya adalah tiga banding satu dimana volume kopi adalah 2/3 gelas dan sisa 1/3-nya adalah komposisi susu. Inilah yang membedakan kopi susu biasa dengan kopi sanger. Harganya pun sangat terjangkau mulai dari Rp 5.000. Karenanya, Sanger menjadi menu kopi favorit di seantero Aceh.

Sama-sama Ngerti

Konon menurut cerita, minuman kopi “sanger” mulai dikenal sejak tahun 1990an. Cerita ini bermula dari keinginan mahasiswa di Banda Aceh yang berkantong pas-pasan tapi ingin menikmati minuman kopi susu dengan cita rasa tinggi. Karena para mahasiswa tidak punya uang, mereka pun bernegosiasi untuk mendapatkan kopi dengan tambahan sedikit susu. 

Pemilik warung setuju dengan ide itu dan membuatkan kopi dengan campuran sedikit susu. Kopi sedikit susu itu disajikan buat mahasiswa seraya mengucapkan “sama-sama ngerti”. Hingga pada akhirnya, kata “sama-sama ngerti” ini melekat dan disingkat menjadi “sanger” lalu menjadi istilah nama minuman yang terkenal ini. 

Riwayat Sanger Day dari Masa Ke Masa

1997

Titik awal kelahiran sanger. Namun hanya terkenal di kalangan mahasiswa di Kota Banda Aceh yang pas-pasan secara ekonomi.

2013

International Sanger Day pertama kali dicetus. Berawal dari kicauan Fahmi Yunus di Twitter pada tanggal 11 Oktober 2013 malam tentang ide pencetusan Hari Sanger Internasional. Ide ini disambut positif oleh netizen yang berada di Banda Aceh kala itu. Pada akhirnya, “ditetapkanlah” tanggal 12 Oktober sebagai Hari Sanger Internasional.

2014

Perayaan International Sanger Day perdana di Banda Aceh. Acaranya dipusatkan di warung kopi Solong Mini dengan tema “Every Day is Sanger Day”. Acara ini melibatkan sejumlah komunitas dan penikmat sanger di Kota Banda Aceh.

2015

Tahun ke-2 perayaan Sanger Day yang dipusatkan di Pasar Aceh, Banda Aceh. Mengusung tema “Sanger Ban Sigom Donya”, acara kali ini mengangkat kearifan lokal dimana setiap pengunjung wajib memakai sarung sebagai “dresscode” sambil duduk lesehan dengan ditemani penganan timphan.

2016

Perayaan Sanger Day ke-3 digelar Forum Group Discussion berkaitan dengan sanger itu sendiri. Acara ini melahirkan beberapa rekomendasi seperti usulan mematenkan Sanger sebagai minuman khas dari Aceh. Perayaan kali ini juga diisi dengan berbagai lomba, salah satunya adalah lomba meracik sanger di salah satu kedai kopi di Banda Aceh. 

2017

Dipusatkan di kawasan Batoh, tema Sanger Day kali ini adalah “Beuragam Peunajoh Satu Cita-Kuliner Aceh Pesona Rasa”. Kegiatan kali ini diwarnai berbagai acara seperti pameran foto sanger, atraksi meracik sanger tradisional, art painting show sanger, dan lainnya. Acara ini didukung Kementerian Pariwisata dan dihadiri celebrity chef asal Jakarta.

2018

Sanger Day ke-5 dipusatkan di Ruang Terbuka Hijau Meuraxa. Dimeriahkan dengan berbagai lomba lintas umur seperti lomba mewarnai tingkat TK, lomba plating sanger hingga berbagai fun game. Namun yang paling penting adanya acara wajib yaitu pembagian sanger gratis kepada pengunjung.

2019

Kali ini berpusat di Museum Tsunami Aceh bertepatan dengan peringatan 15 tahun tsunami Aceh. Tema perayaan tahun ini adalah “Sanger Ban Sigom Donya” dan menjadi simbolis ucapan terima kasih kepada seluruh relawan dunia yang telah berkontribusi untuk Aceh saat bencana tsunami 2004. Panitia menyediakan 1.500 gelas sanger gratis untuk pengunjung Museum Tsunami.

Exit mobile version