Good News From Aceh

Abu Lueng Angen Ahli Fiqh dan Qiraat Sab’ah

abu lueng angen

Tulisan ini dibuat untuk mengenang kepergian Abu Lueng Angen untuk selama-lamanya pada bulan lalu. Yuk simak kisah #ulamaAceh ini yang punya andil besar buat negeri ini.

Masa Kecil

Tgk H Muhammad Daud Ahmad, kelak disapa Abu Lueng Angen, lahir di Desa Meunasah Leubok, Lhok Nibong, Aceh Timur, pada bulan Maret 1941.

Beliau merupakan anak bungsu dari 3 bersaudara. Ayahnya bernama Ahmad bin Abdul Latif dan ibunya bernama Dhien. 

Memasuki usia sekolah, pada tahun 1948, Abu Lueng Angen belajar di Sekolah Rendah (SR) Lhok Nibong.

Namun pendidikannya berhenti karena sekolahnya dibakar pada tahun 1954.

Pasca pembakaran SR Lhok Nibong, maka dibangunlah Sekolah Rendah Islam yang diprakarsai oleh Ahmad Malem, imum mukim disana. Akhirnya Muhammad Daud Ahmad dan kawan-kawan bisa bersekolah kembali.

Pendidikan Dayah

Abu Lueng Angen memulai pendidikan dayahnya di Dayah Bustanul Huda di Panteu Breueh, Aceh Utara, tahun 1956.

Dayah tersebut saat itu dipimpin Teungku Abdul Ghani yang dikenal dengan Teungku di Aceh.

Akibat meletusnya kembali DI/TII, Abu Lueng Angen beserta para santri di dayah ini terpaksa mengungsi ke Gampong Tanjong Ara, Paya Naden, Aceh Timur. 

Dalam masa pengungsian itu, beliau bertekad untuk tetap belajar di dayah yang lebih tinggi.

Maka pada Desember 1960, Muhammad Daud Ahmad hijrah ke Ma’hadal ‘Ulum Diniyyah Islamiyyah (MUDI) Mesjid Raya Samalanga yang dipimpin Teungku H. Abdul Aziz Shaleh (Abon Samalanga).

Guru Senior di Samalanga

Abu Lueng Angen merupakan murid yang cerdas sejak masa pendidikannya di Dayah Bustanul Huda Panteu Breueh.

Berbekal kemahirannya itu, ketika di Samalanga, ia dapat langsung duduk di kelas empat.

Ia juga langsung belajar pada guru-guru senior Dayah MUDI Mesra seperti Tu Din (Teungku Zainal Abidin Syihabuddin), Teungku M Kasem TB (pimpinan Dayah Darul Istiqamah, Bireuen), Abu Usman Kuta Krueng (pimpinan Dayah Darul Munawwarah, Pidie Jaya), dan tentunya Abon Samalanga sendiri.

Abu Lueng Angen meudagang di MUDI Samalanga selama kurang lebih 10 tahun. 

Membangun Dayah 

Pada tahun 1972, Abu Lueng Angen dipercayakan untuk memimpin Dayah Darul Huda di Desa Krueng Lingka, Kec. Langkahan, Kab. Aceh Utara.

Dayah ini kemudian terkenal dengan Dayah Lueng Angen. Mulai aktif pada tahun 1973, tepatnya setelah sarana belajar berupa balai selesai dibuat.

Di tahun pertama, dari satu dua orang santri meningkat jumlahnya menjadi 50 orang.

Baca juga: Tgk Chik Dirundeng Ulama Pejuang dari Barsela

Pada masa ini Abu Lueng Angen dibantu Teungku Mukhtar (berasal dari Peureulak) sebagai tenaga pengajar pertama.

Animo masyarakat memasukkan anaknya ke dayah ini terus meningkat dari tahun ke tahun, hingga hari ini sudah memiliki ribuan santri.

Ahli di Bidangnya

Abu Lueng Angen dikenal sebagai sosok ulama kharismatik yang ahli dalam bidang Fiqh dan Qiraah Sab’ah.

Beliau mendidik sendiri murid-muridnya untuk kefasihan membaca Al-Quran.

Banyak sekali karya dan murid-murid beliau yang sekarang sudah membangun dayah-dayah sendiri. Muridnya yang sudah menjadi ulama besar di Aceh salah satunya Abu Paya Pasi.

Abu Lueng Angen juga menjadi inisiator pembangunan beberapa masjid di sekitar Aceh Timur. Di antaranya Masjid Baiturrahim Lhok Nibong dan Masjid Pase di Kota Panton Labu, Kec. Tanah Jambo Aye.

Setelah berkiprah di masyarakat dalam waktu sangat lama, Abu Lueng Angen pun berpulang ke Rahmatullah pada Minggu, 19 Juni 2022, dalam usia 81 tahun. Al-Fatihah.[]

Sumber Bacaan:

https://infoacehtimur.com/aceh/kiprah-abu-lueng-angen-dayah-darul-huda-dalam-masyarakat-dari-beliau-muda-hingga-sekarang/

https://infoaceh.net/biografi-ulama-aceh/abu-lueng-angen-ulama-kharismatik-yang-mengorbit-banyak-ulama-dan-mustajab-doanya/

Exit mobile version