Good News From Aceh

Potensi Bruëk U, Briket Aceh untuk Pasar Dunia

briket aceh

Jika dipikir-pikir Aceh ini memang negeri yang sumberdaya alamnya kaya raya. Buktinya, briket Aceh yaitu tempurung kelapa yang punya nilai ekonomi tinggi jarang ada yang mengolahnya.

Yuk simak, supaya anak-anak muda Aceh bisa melihat peluang besar ini.

Dekat Dengan Orang Aceh

Foto: Freepik/Mrsiraphol

Kelapa merupakan salah satu komoditas yang paling dekat dengan kehidupan orang Aceh.

Dulu ada ungkapan “semiskin-miskinnya orang Aceh pasti memiliki sebatang pohong kelapa di rumahnya”. Begitulah, karena saking dekat kebutuhan orang Aceh terhadap kelapa. 

Orang Aceh, misalnya, menggoreng menggunakan minyak kelapa; untuk memasak kuah leumak perlu santan kelapa; masak kuah beulangong perlu u neulheuë.

Baca juga: Ie Raminet Minuman Bersoda dari Aceh

Lalu bikin sapu lidi perlu kelapa; buat reungkan untuk tempat ayam bertelur pun perlu daun kelapa; dan tentu saja untuk bikin kuah pliëk u.

Sudah bisa dibayangkan betapa besar kebutuhan orang Aceh terhadap kelapa? Tapi mungkin belum ada yang serius memanfaatkannya untuk jadi komoditas briket Aceh.

Belum Dimanfaatkan Secara Baik

Arang dari batok kelapa. Foto: foto.bisnis.com

Semakin hari kebutuhan terhadap kelapa juga semakin meningkat. Ada unsur pohon kelapa yang bisa dimanfaatkan menjadi produk bernilai ekonomi tinggi. Misalnya arang batok kelapa atau dikenal briket.

Dalam kehidupan orang Aceh, batok kelapa paling banyak digunakan untuk perlengkapan bakar-bakar ikan ketika ada acara-acara di pantai. 

Selebihnya mereka memakai arang kayu untuk keperluan yang lebih besar semisal untuk bakar sate di warkop-warkop penyedia makanan sate.

Sementara arang batok kelapa cenderung tidak termanfaatkan untuk hal-hal yang punya nilai tambah. Hari ini batok-batok kelapa yang ada di Aceh pun belum dimanfaatkan secara maksimal.

Padahal kekayaan tanaman kelapa di Aceh sangat prospek untuk menghasilkan komoditas briket Aceh untuk tujuan ekspor.

Indonesia Rajai Pasar Briket Dunia

Ilustrasi pengolahan briket. Foto: Warta Kota/Henry Lopulalan.

Pada dasarnya batok kelapa yang ada di Aceh dapat diubah menjadi komoditas yang sangat berharga yaitu menjadi briket tempurung kelapa, yang kelak bisa saja menghasilkan produk khas sendiri di mata dunia, briket Aceh.

Dewasa ini kebutuhan briket tempurung kelapa dunia mencapai lebih dari 350 ribu ton per tahunnya. Di luar negeri, briket dimanfaatkan untuk bahan baku memuat barbeque dan shisha. 

Briket dari Indonesia dikenal memiliki kualitas yang bagus. Tentu ini peluang bagus jika anak-anak Tanah Rencong jika bisa menghasilkan briket Aceh.

Secara keseluruhan pasar ekspor briket Indonesia adalah kawasan Timur Tengah, Amerika, Eropa hingga Afrika.

Pasokan untuk kebutuhan dunia dari Indonesia pun belum bisa terpenuhi secara maksimal.

Sekarang mulai terlihat orang Indonesia yang memanfaatkan peluang ini untuk mengisi kekosongan bahan baku untuk pasar briket dunia. 

Back to Lampôh U 

Ilustrasi Orang Aceh manjat kelapa. Foto: ardyestrada.wordpress.com

Melihat peluang tersebut, anak-anak muda Aceh sudah seharusnya lebih jeli dan peka. Generasi Aceh sekarang mesti  mengambil peluang briket Aceh sebagai salah satu komoditas ekspor.

Hari ini, tempurung kelapa dari Aceh banyak dijual ke luar Aceh sebagai bahan baku mentah dengan harga di bawah standar. 

Coba bayangkan jika hari ini ada anak-anak muda Aceh yang mampu menaikkan nilai harga bruëk u ini menjadi briket Aceh yang diincar pasar global, maka tidak heran jika beberapa tahun ke depan kita akan menjadi pengekspor arang briket ke pasar-pasar dunia.

Saatnya #WargaAcehPlus back to nature, back to lampôh u! []

 

Exit mobile version