Semenjak Indonesia merdeka hingga hari ini, kursi Gubernur Aceh telah diisi oleh orang-orang dari berbagai latar belakang. Hebatnya, ada 5 orang berasal dari kalangan guru besar atau profesor, baik sebelum menjabat maupun setelah lepas dari jabatan gubernur.
1. Ali Hasjmy
Ali Hasjmy merupakan Gubernur Aceh ke-7 dan menjabat selama 2 periode dari tahun 1957-1964.
Pada masa Ali Hasjmy inilah terbentuknya Kopelma Darussalam. Ali Hasjmy juga dikenal sebagai ulama, pejuang, sastrawan, budayawan, aktivis, dan akademisi.
Ia menjadi guru besar (profesor) ilmu dakwah IAIN Ar-Raniry pada tahun 1976. Ia juga mendirikan Yayasan Pendidikan Ali Hasjmy pada 1991.
2. Nyak Adam Kamil
Prof. Nyak Adam Kamil yang kelahiran Jeunieb ini juga dikenal sebagai politisi, ilmuwan ekonomi dan tokoh militer Indonesia.
Nyak Adam Kamil termasuk tokoh pejuang ketika mengusir Belanda dalam Peristiwa Medan Area.
Ia mendapat julukan Gadjah Mada ketika peristiwa melawan Belanda di Medan Area.
Selain menjadi Gubernur Aceh, Brigjen Nyak Adam Kamil juga pernah menjabat Panglima Kodam Iskandar Muda dari tahun 1963 – 1964.
3. Abdul Madjid Ibrahim
Ia lahir di Seulimum pada 1926 dan meninggal pada 1981. Beliau anak dari Tgk. Ibrahim yang merupakan ulama pimpinan Dayah Baro Bung Asam, Lamjruen, Aceh Besar.
Selain Gubernur Aceh, Prof. A. Madjid Ibrahim sempat menjadi Rektor Unsyiah tahun 1965-1973.
Pada masa beliau lah sebutan rektor untuk pimpinan universitas diresmikan serentak di seluruh Indonesia.
Nama Abdul Madjid Ibrahim sekarang diabadikan sebagai salah satu nama gedung di Universitas Syiah Kuala.
4. Ibrahim Hasan
Salah satu karya Ibrahim Hasan semasa jadi Gubernur Aceh adalah membentuk Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an.
Ia mengundang qari-qari dari luar Aceh untuk mengajarkan ilmunya di Aceh.
Dari inisiatif Ibrahim Hasan inilah kemudian lahir Madrasah Ulumul Qur’an (MUQ) di Aceh pada tahun 1991.
Selain itu, Ibrahim Hasan membuat gebrakan percepatan pertumbuhan ekonomi di kawasan Barat-Selatan Aceh dengan m8 Tokoh Dunia yang Bantu Tsunami Aceh 2004embangun infrastruktur dan kebutuhan lainnya. Ia juga pernah jadi Rektor Unsyiah periode 1973 – 1983.
5. Syamsuddin Mahmud
Syamsuddin Mahmud menahkodai Aceh dalam dua periode, yaitu 1993-1998 dan 1998-2000.
Ia membangun pendidikan Aceh dengan membidani lahirnya SMA Modal Bangsa pada tahun 1994 juga Dayah Ruhul Islam Anak Bangsa tahun 1997. Terakhir, Prof. Syamsuddin Mahmud mendirikan SMAN 9 Tunas Bangsa.
Hal paling monumental selama ia menjabat adalah upaya lahirnya otonomi daerah untuk Provinsi Aceh sebagai langkah penyelesaian konflik Aceh yang berkepanjangan.[]