Good News From Aceh
BudayaAdat

Cah Rauëh Cara Menemukan Wanita Idaman dalam Adat Pernikahan Aceh

cah raueh

Umpama membuka lahan baru di hutan, demikian pih kalau orang Aceh mau cari wanita idaman. Ada yang namanya Cah Rauëh. 🛤 Mari kita simak ulasan berikut, sampai tuntas. 😉 Penasaran kan? Yuk baca ulasan berikut sampai tuntas.

Cah Rauëh

cah raueh

Langkah pertama bagi pria Aceh (atau orang luar yang ingin menikahi wanita Aceh) jika ingin berumah tangga adalah proses Cah Rauëh.

Ini merupakan tahap awal perkenalan orang tua atau keluarga antar kedua belah pihak.

Proses Cah Rauëh ini dilakukan oleh kerabat atau orang yang dipercaya keluarga calon lintô barô (pengantin pria). Ia disebut dengan Seulangké.

Beliau lah yang akan membuka “jalur sutra” bagi calon lintô barô untuk mendapatkan calon Dara Barô idamannya. 

Seulangké ketika berkunjung ke rumah calon dara barô membawa bungong jaroë seperti gula, teh, kopi, susu, roti kaleng, dan buah.

Misi Seulangké ini membicarakan perihal; apakah calon dara barô masih single (belum menerima pinangan seseorang); bersedia dipinang calon lintô barô.

Baca juga: Kupiah Meukutop dari Topi Raja Aceh hingga Linto Baro

Seulangké harus membawa jawaban kepada keluarga calon lintô barô apakah niat baiknya diterima atau tidak.

Jak Meulakèë

cah raueh

Setelah prosesi adat Cah Raëh dilakukan, langkah selanjutnya Jak Meulakèë atau disebut juga acara Jak Peuteuntèë.

Proses ini juga dilakukan Seulangké namun membawa ayah calon lintô barô dan ureuëng tuha gampông (perangkat desa). 

Baca juga: Ie Raminet Salah Satu Isi Hantaran Pengantin Aceh

Pada tahapan pihak lintô barô akan berbicara terkait penentuan jumlah jeulamèë (menentukan berapa mahar); jadwal mè ranup (ba tanda); jumlah rombongan ketika mè ranup; bungong jaroë seperti gula, teh, kopi, susu, roti kaleng (sama seperti saat Cah Rauëh) menjadikan kedatangan rombongan Jak Meulakèë lebih bersahaja.

Jak Ba Ranub

cah raueh

Ketika hari Ba Ranub, pihak dara barô akan menerima rombongan dari pihak lintô barô dalam proses Ba Ranub.

Rombongan Ba Ranub terdiri dari anggota keluarga, Wali pihak linto barô, ureuëng tuha gampông, dan seulangké.

Dalam proses ini, ditentukan lebih lanjut mengenai rencana pernikahan.

Jika waktu menikah ditentukan bersamaan dengan waktunya prèh lintô (walimah ursy), maka dalam prosesi Ba Ranub juga ditentukan jumlah rombongan intat lintô nanti. 

Baca juga: Me Bu Cara Orang Aceh Menghargai Ibu Hamil

Rombongan Ba Ranub ini biasanya membawa bawaan wajib seperti ranup batè, emas (cincin tunangan) biasanya diletakkan dalam batè yang dialasi dengan lima macam bibit seperti bibit labu ië, labu tanoh, bibit pik, reuteuëk, kunyit (bibit tanaman, lebih diutamakan tumbuhan yang menjalar). 

So, #WargaAcehPlus, pajan jeuët ta Ba Ranub keunan?[]

Related posts