Soal: Jika kita ditanyai orang: siapakah pengarang Kitab Masailai yang sangat terkenal di Aceh?
Jawab: Ialah Baba Daud Rumi
Demikianlah umpamanya model pembelajaran yang sangat khas dari Kitab Risalah Masailal Muhtadi Lii Ikhwanil Mubtadi. Orang Aceh lebih mudah menyebutkannya Kitab Masailai. Ini merupakan mahakarya Baba Daud Rumi. Kitab Jawoe (Arab-Jawi) yang membahas tentang dasar-dasar Tasawuf, Tauhid dan Fiqih dalam bentuk tanya-jawab. Kitab Masailai boleh disebut “kita wajib” bagi muslim di Aceh dan beberapa daerah di Asia Tenggara. Tentu saja bagi muslim generasi kekinian, pelajaran dari Kitab Masailai tak boleh dilewatkan. Lalu, siapakah beliau? Dari mana asal-usulnya? Simak sampai habis.
Muasal Baba Rumi
Nama lengkap Baba Daud Rumi adalah Syaikh Muhammad Baba Daud Rumi al-Jawi bin Ismail bin Agha Mustafa bin Agha Ali ar-Rumi. Tahun kelahirannya masih belum terungkap. Namun Mehmet Ozay dalam tulisannnya “Rumi’ Networks of al-Sinkīlī: A Biography of Bāba Dāwud” mengatakan Baba Daud Rumi diyakini hidup di Aceh antara tahun 1650 M hingga 1750 M.
Menurut Abdullah Shagir, seorang tokoh Melayu modern–seperti dikutip Mehmet Ozay–Baba Daud Rumi kemungkinan putra dari Syeikh Ismail ar-Rumi, seorang pemimpin tarekat Qadiriyyah yang dikirim dari Turki ke Aceh. Sementara ibunya diyakini berasal dari Melayu berdasarkan sandaran kata “al-Jawi” pada nama Baba Daud.
Adapun kata “Rumi” di belakang nama Baba Daud merujuk pada tanah leluhurnya, Anatolia, Turki, yang juga dikenal Bangsa Rum. Pendapat lainnya, mengacu ke nama tempat ia bermukim selama di Aceh, yaitu Emperom (dari kata Emperium), sebuah desa di Banda Aceh yang dulunya menjadi basis pendatang Turki sejak abad ke-16.
Murid Teungku Syiah Kuala
Baba Daud merupakan murid dari Syekh Abdurrauf As-Singkili atau dikenal Teungku Syiah Kuala, yang keilmuannya diakui oleh tokoh-tokoh agama terkemuka dalam sepanjang sejarah Aceh dari dulu hingga sekarang. Bersama gurunya, Baba Daud mendirikan Dayah Manyang Leupeu di Peunayong.
Baba Daud juga punya andil besar atas mahakarya gurunya Kitab “Tarjuman al-Mustafid”. Ini kitab tafsir Al-Qur’an pertama dan terlengkap yang ditulis di dunia Melayu, dalam bahasa Melayu, dan oleh ulama Aceh. Uniknya, kitab ini pertama kali diterbitkan di Turki. Tarjuman al-Mustafid kemudian berperan penting dalam peningkatan pemikiran Islam di dunia Melayu.
Tgk Chik Di Leupu
Orang Aceh lebih mengenal Baba Daud Rumi dengan panggilan Teungku Chik Di Leupu. Ini bermula ketika Baba Daud Rumi dipercayakan Syekh Abdurrauf As-Singkili untuk mengajar di Dayah Manyang Leupu. Banyak orang penting belajar padanya. Di antaranya Nayan Baghdadi anak dari Al-Fairusy Al-Baghdady pendiri Dayah Tanoh Abee Seulimum dan Syekh Faqih Jalaluddin yang merupakan salah satu penulis Kitab Lapan. Baba Daud Rumi juga dikenal penulis produktif. Salah satu karyanya yang masih bisa dipelajari hingga kini adalah Kitab Masailal Muhtadi Lii Ikhwanil Mubtadi. Adapun makamnya berada di Komplek Makam Syekh Baba Daud di Gampong Mulia, Kota Banda Aceh.[]