Good News From Aceh
SosokFaktaReligi

Habib Muhammad bin Achmad Al Attas Ulama Keturunan Rasul di Aceh Timur

Habib Muhammad bin Achmad Al Attas

Seorang ulama Aceh dari garis keturunan Nabi Muhammad SAW, Habib Muhammad bin Achmad Al Attas, yang mewarisi kita pedoman hidup yang inspiratif. Yuk baca kisah lengkapnya.

Keturunan Nabi Muhammad SAW

Habib Muhammad bin Achmad Al Attas seorang ulama kharismatik Nusantara yang sangat terkenal dengan kesederhanaannya.

Beliau juga salah seorang habib tertua di Indonesia yang menjadi panutan bagi habib-habib lainnya.

Asalnya dari Aceh Timur, bekas wilayah Kerajaan Islam Perlak sekaligus titik awal masuknya islam ke Asia Tenggara yang dibawa oleh para keturunan Rasulullah SAW. 

Habib Muhammad bin Achmad Al Attas lahir pada malam Senin 18 Rabiul Akhir 1361 H (3 Mei 1942) di Dusun Jeruk, Gampong Pucok Alue Dua, Simpang Ulim, Aceh Timur.Habib Muhammad bin Achmad Al Attas

Orangtuanya Habib Achmad bin Husin Alatas dan Syarifah Asyura binti Hasan Alkaff.

Beliau mempunyai 5 saudara kandung, namun semuanya wafat sebelum Habib Muhammad dewasa. Habib Muhammad sendiri wafat pada malam Senin 18 Januari 2O21 dalam usia 79 tahun.

Dari Idi Hijrah ke Jakarta

Di usia 6 tahun, Habib Muhammad bin Achmad Al Attas sudah ditinggal ayahnya, Habib Achmad. Kemudian Habib Muhammad dibawa ke Idi dan diasuh oleh kakeknya Habib Husin.

Habib Muhammad menamatkan pendidikan Ibtidaiyah hingga Tsanawiyah di Idi. Setelah itu, ia merantau ke Medan dan menjadi penjaga toko di sana.

Selama menjaga toko, Habib Muhammad bin Achmad Al Attas betul-betul menjalankan dengan amanah sehingga membuat kagum pemilik toko tersebut.

Setelah merantau di Medan, Habib Muhammad hijrah ke Jakarta atas izin ibundanya. 

Beliau tidak punya sanak saudara di ibukota. Hidupnya berpindah-pindah, sampai akhirnya bertemu dengan Al Habib Achmad bin Ali Alatas di salah satu Majlis Ta’lim di Masjid An Nur Petamburan Jakarta.

Menikah di Jakarta

Habib Muhammad bin Achmad Al AttasJodoh memang tidak kemana. Habib Muhammad bin Achmad Al Attas kemudian menikah dengan salah satu putri Habib Achmad bin Ali Alatas yaitu Syarifah Maryam binti Achmad Alatas.

Dari pernikahan ini, ia dikaruniai seorang putri bernama Syarifah Fatimah Al Attas. Putrinya kemudian dinikahi Habib Muhsin bin Zaid Alatas (Imam Besar FPI) dan memiliki 4 orang anak.

Tidak Pernah Lelah Belajar & Mengajar

Habib Muhammad bin Achmad Al Attas belajar ilmu agama hingga ke Hadramaut, Yaman. Ia pernah juga belajar di Singapura dan Malaysia.

Di Indonesia sendiri, ia belajar bersama Habib Ali bin Husin Alatas, Habib Ali Alhabsyi Kwitang, Habib Anis Solo, dan para habib lainnya di tanah Jawa.

Istimewanya, Habib Muhammad bin Achmad Al Attas pernah tinggal di Mekkah selama 13 tahun. 

Habib Muhammad bin Achmad Al Attas juga mengajarkan ilmunya kepada murid-muridnya. Uniknya, ia tidak pernah meminta upah terhadap ilmu yang diajarkannya.

Dalam pandangannya, biarlah Allah yang meluaskan rezekinya dengan ilmu yang dibagikan kepada hamba Allah yang mau belajar. Beliau kembali ke Aceh Timur di hari tuanya.

Cita-Cita Terakhir

Masjid Ba'alawi AcehMenurut Habib Maksin Bin Achmad Alatas yang pertama kali mempublikasikan biografi singkat Habib Muhammad bin Achmad Al Attas, juga sebagai saudara iparnya, Habib Muhammad bin Achmad Al Attas pernah berujar bahwa beliau ingin mendirikan Masjid Ba’alawi kelima di dunia yang akan didirikan di kampung halamannya.

Beliau berkata, “Masjid Ba’alawi adalah cita-cita terakhir saya, selepas itu saya pulang.”

Benar saja, Habib Muhammad bin Achmad Al Attas meresmikan Masjid Ba’alawi di Gampong Pucok Alue Dua, Simpang Ulim, Aceh Timur, pada 17 Januari 2021. Masjid ini dibangunnya tanpa meminta bantuan pada siapapun.

Qadarullah, malam usai mewujudkan cita-cita terakhirnya itu, Waliyullah Sayyid Habib Muhammad bin Achmad Al Attas menghembuskan nafas terakhir di kediamannya.

Sejarah Masjid Ba’alawi

Masjid Ba’alawi punya akar sejarah filosofis. Ba’alawi adalah penisbahan nama marga keturunan Rasulullah yang hijrah ke Yaman pada 319 H.

Setelah itu di Yaman berkembang sebuah tarekat islam Sunni yang didirikan Imam Muhammad bin Ali Ba’alawi atau dikenal dengan nama Faqihul Muqaddam.

Tarekat ini membawa pengaruh besar dan muncullah ide pembangunan masjid Ba’alawi oleh keturunan Imam Muhammad bin Ali Ba’alawi di seluruh dunia. 

5 Masjid Ba’alawi di Dunia

Masjid Ba'alawi

  • Masjid Ba’alawi Tarim, Yaman, didirikan oleh al Imam Ali bin Alwi Khalil Qassam pada abad ke-6 H, dan dilanjutkan oleh Habib Abdullah Ba’alawi bin Alwi Al Ghuyur bin Faqihul Muqaddam.
  • Masjid Ba’alawi Huraidhah, Yaman.
  • Masjid Ba’alawi Bukit Timah, Singapura, didirikan oleh Habib Muhammad bin Salim bin Ahmad bin Hasan Al Attas pada 1952 M.
  • Masjid Ba’alawi Jambi di kelurahan Tahtul Yaman, Arab Melayu, Jambi Kota Seberang. Didirikan oleh Habib Husein bin Ahmad Baraqbah atau dikenal Tuanku Keramat Tambak.
  • Masjid Ba’alawi Simpang Ulim, Aceh Timur, didirikan oleh Habib Muhammad bin Achmad Al Attas pada 2021. 

Baca Juga: 8 Tokoh Dunia yang Bantu Tsunami Aceh 2004 

Related posts