1. dr. Fauziah – Bireuen
Seorang dokter kelahiran Bugak Krueng Mate, Jangka, Bireuen, 24 Juli 1967. Ia menjadi salah satu korban konflik Aceh pada tahun 1999 ketika menjabat Kepala Puskesmas Peudada. Hari itu, 25 Mei 1999, dr. Fauziah yang sedang hamil muda diajak Pasukan Penindak Rusuh Massa (PPRM) TNI untuk menjemput jenazah anggota TNI di kawasan Alue Kuta. Ketika truk reo yang membawa mereka tiba di perbatasan Gampong Cot Kruet – Alue Gandai, terjadi kontak tembak selama 4 jam dengan GAM. Penghadangan ini membuat dr. Fauziah dan Mustafa seorang perawat, tertembak hingga nyawanya tak tertolong. Pada 2001, namanya pun ditabalkan sebagai nama RSUD Bireuen.
2. dr. Zubir Mahmud – Aceh Timur
Zubir Mahmud tokoh pejuang GAM periode pertama. Pria kelahiran Aceh Timur tahun 1946 ini menjabat Menteri Sosial dalam Kabinet Aceh Merdeka Pertama. Adapun gelar Dokter (dr) pada namanya adalah bentuk penghormatan kepadanya karena Zubir meninggalkan ujian terakhir kedokteran di Universitas Sumatera Utara demi bergabung dengan Gerakan Aceh Merdeka tahun 1976. Dr. Zubir Mahmud meninggal di Seuneubok, Peureulak, tahun 1980, ditembak aparat TNI dalam sebuah kepungan. Atas jasanya, nama putra ulama Aceh Timur ini diabadikan menjadi nama RSUD Idi di Aceh Timur, tepat pada 10 Desember 2014 menjadi RSUD dr. Zubir Mahmud Aceh Timur.
3. dr. Yulidin Away – Aceh Selatan
Yulidin Away adalah nama putra Aceh Selatan yang sangat berjasa dalam memajukan dan menyosialisasikan pengobatan tradisional ke pengobatan medis. dr. Yulidin Away mampu mengubah mindset masyarakat dari tidak percaya kepada pengobatan medis hingga bisa yakin untuk berobat ke pusat-pusat kesehatan. Demikian informasi dari laman http://rsudya.id (diakses 01/09/2021). Selebihnya belum ada cerita mengenai sosok dokter ini, termasuk fotonya.
4. Zainoel Abidin – Banda Aceh
Zainoel Abidin adalah pimpinan pertama rumah sakit ini. Namun literasi tentang sang dokter tidak sebanyak literasi terkait instansi rumah sakit itu sendiri. Bahkan di profil RSUD terbaik di Aceh ini, di laman rsudza.acehprov.go.id (diakses 01/09/2021), belum mencantumkan riwayat hidup dr. Zainoel Abidin. Juga, belum ada sumber lain yang mengulas riwayat dokter ini.
